3.1 Definisi Routing
Routing adalah
proses dimana suatu item dapat sampai ke tujuan dari satu lokasi ke lokasi
lain. Beberapa contoh item yang dapat
di-routing adalah: mail, telepon call, dan
data. Di dalam jaringan, Router
adalah perangkat
yang digunakan untuk melakukan routing traffic. Konsep dasar Routing yaitu Bahwa dalam jaringan WAN
kita sering mengenal yang namanya TCP/IP
(Transmission Control Protocol/ Internet Protocol) sebagai alamat sehingga
pengiriman paket data dapat sampai ke alamat yang dituju (host tujuan). TCP/IP membagi tugas masing-masing mulai dari penerimaan paket
data sampai pengiriman paket data dalam sistem sehingga jika terjadi
permasalahan dalam pengiriman paket data dapat dipecahkan dengan baik. Routing terbagi 2 yaitu :
1. Static Routing, dibangun pada jaringan yang memiliki banyak gateway. jenis ini hanya memungkinkan untuk jaringan kecil dan stabil.
2. Dinamic Routing, biasanya digunakan pada jaringan yang memiliki lebih dari satu rute. Dinamic routing memerlukan routing protocol untuk membuat tabel routing yang dapat memakan resource komputer.
2. Dinamic Routing, biasanya digunakan pada jaringan yang memiliki lebih dari satu rute. Dinamic routing memerlukan routing protocol untuk membuat tabel routing yang dapat memakan resource komputer.
3.2 Merouting antar device agar saling terhubung
A. Siapkan Aplikasi Cisco Packet Tracer terlebih dahulu
B. Untuk mengkoneksikan peralatan yang sama, gunakan kabel Cross-Over :
· Router - Router
· Router – PC
C. Ketentuan pemasangannya adalah :
B. Untuk mengkoneksikan peralatan yang sama, gunakan kabel Cross-Over :
· Router - Router
· Router – PC
C. Ketentuan pemasangannya adalah :
Gambar 3.1 Skema Topologi
SMKN4, KOTA, BEKASI masing-masing terhubung dengan FastEthernet ke masing – masing PC. Setting FastEthernet dan serial dengan cara CLI
Router SMKN4 ke PC1 : Fastethernet 0/1
|
Router SMKN4 Ke Router
KOTA : Fastethernet 0/0 |
Router#en
Router#conf t Router(config)#int f0/1 Router(config-if)#ip add 192.168.1.1 255.255.255.0 Router(config-if)#no shut Router(config-if)#ex |
Router#en
Router#conf t Router(config)#int f0/0 Router(config-if)#ip add 10.10.10.1 255.255.255.252 Router(config-if)#no shut Router(config-if)#ex |
Router KOTA ke Router SMKN4 : Fastethernet 0/0
|
Router KOTA ke Router
BEKASI : Fastethernet 0/1 |
Router#en
Router#conf t Router(config)#int f0/0 Router(config-if)#ip add 10.10.10.2 255.255.255.252 Router(config-if)#no shut Router(config-if)#ex |
Router#en
Router#conf t Router(config)#int 0/1 Router(config-if)#ip add 11.11.11.1 255.255.255.252 Router(config-if)#no shut Router(config-if)#ex |
Router BEKASI ke Router KOTA : Fastethernet 0/0
|
Router BEKASI ke PC2 : Fastethernet 0/1
|
Router#en
Router#conf t Router(config)#int fa0/0 Router(config-if)#ip add 11.11.11.2 255.255.255.252 Router(config-if)#no shut Router(config-if)#ex |
Router#en
Router#conf t Router(config)#int fa0/1 Router(config-if)#ip add 192.168.2.1 255.255.255.0 Router(config-if)#no shut Router(config-if)#ex |
Setelah selesai setting Router, Kini setting PC1 dan PC 2 FastEthernet ( Default Gateway) pada PC 1 Harus diisi dengan IP FastEthernet Router SMKN4 karena PC 1 Terhubung secara langsung ke Router KOTA dan BEKASI. Begitupun PC 2 terhubung ke BEKASI dan SMKN4.
D. Setting IP device
PC 1
Gambar 3.2 Tampilan IP Configuration PC1
PC 2
Gambar 3.3 Tampilan IP Configuration PC2
Setelah selesai, kini tinggal Setting IP Route (STATIC) Pada pemasangan ini dibutuhkan ketelitian anda.
E. Static routing agar antar router
dan device terhubung
Sebelumnya
penulis akan jelasakan cara merouting dengan benar. Penulis menggunakan static routes, langkah-langkah nya
sebagai berikut : Klik router yang akan di-routing
à config à routing à static à lalu akan muncul tabel yang berisi Network, Netmask, Next Hop. isilah
dengan ip address sesuai dengan ip address masing-masing router dan pc.
a. router yang akan penulis setting yang pertama adalah SMKN
Agar dapat menyambungkan network ke pc yang bersebrangan yaitu pc 2 maka dari itu penulis harus men-setting dahulu dari router SMKN ke arah router bekasi dan pc2.
Agar dapat menyambungkan network ke pc yang bersebrangan yaitu pc 2 maka dari itu penulis harus men-setting dahulu dari router SMKN ke arah router bekasi dan pc2.
Gambar 3.4 Static Routing Router Bekasi ke PC2
Router BEKASI : PC2 :
Network : 11.11.11.0 Network : 192.168.2.0
Mask : 255.255.255.252 Mask : 255.255.255.0
Next Hop : 10.10.10.2 Next Hop : 11.11.11.2
Network : 11.11.11.0 Network : 192.168.2.0
Mask : 255.255.255.252 Mask : 255.255.255.0
Next Hop : 10.10.10.2 Next Hop : 11.11.11.2
b. Langkah ke dua yaitu dari router kota mengarah pada pc1 dan pc Cara me-routingnya yaitu :
Gambar 3.5 Static Routing PC1 ke PC2
PC1 : PC2 :
Network : 192.168.1.0 Network : 192.168.2.0
Mask : 255.255.255.0 Mask : 255.255.255.0
Next Hop : 10.10.10.1 Next Hop : 11.11.11.2
Network : 192.168.1.0 Network : 192.168.2.0
Mask : 255.255.255.0 Mask : 255.255.255.0
Next Hop : 10.10.10.1 Next Hop : 11.11.11.2
c. Langkah ke tiga yaitu dari router bekasi mengarah pada router SMKN4 dan pc 1.
Cara me-routingnya yaitu :
Cara me-routingnya yaitu :
Gambar 3.6 Static Routing Router SMKN4 ke PC1
Router SMKN4 PC1
Network : 10.10.10.0 Network : 192.168.1.0
Mask : 255.255.255.252 Mask : 255.255.255.0
Next Hop : 11.11.11.1 Next Hop : 10.10.10.1
Network : 10.10.10.0 Network : 192.168.1.0
Mask : 255.255.255.252 Mask : 255.255.255.0
Next Hop : 11.11.11.1 Next Hop : 10.10.10.1
F. Test ping antar device menggunakan Command port
Setelah selesai kita coba tes dengan ping di PC. Kita ambil PC1 mengeping IP Fastethernet pada PC 2.
Setelah selesai kita coba tes dengan ping di PC. Kita ambil PC1 mengeping IP Fastethernet pada PC 2.
Gambar 3.7 Test ping
3.3 FUNGSI DHCP SERVER
1. DHCP memiliki fungsi utama
mendistribusikan IP address secara
otomatis kepada setiap client yang
terhubung dengan jaringan computer
2. DHCP akan memberikan kemudahan bagi
seorang network administrator dalam mengelola jaringan komputer, karena alokasi IP
address dapat ditentukan secara otomatis dan dalam satu kali kerja
3. DHCP
server selain
bisa memberikan IP address secara
dinamik, juga bisa memberikan IP address secara
statis kepada client yang terhubung
ke jaringan computer
4. DHCP memberikan kemudahan dalam proses komunikasi
data antar komputer.
3.4 KELEBIHAN DHCP SERVER
1. Memudahkan dalam transfer data kepada PC client lain atau PC server. DHCP menyediakan alamat-alamat IP secara dinamis dan konfigurasi lain.
1. Memudahkan dalam transfer data kepada PC client lain atau PC server. DHCP menyediakan alamat-alamat IP secara dinamis dan konfigurasi lain.
2. DHCP memungkinkan suatu client menggunakan alamat IP yang tidak
bisa dipakai oleh client yang lain.
3. DHCP memungkinkan suatu client menggunakan satu alamat IP untuk
jangka waktu tertentu dari server.
4. Menghemat tenaga dan waktu dalam
pemberian IP
5. Mencegah terjadinya IP conflict.
3.5 Analisis Pembahasan Masalah
1. Koneksi internet yang terputus akan menyebabkan DHCP yang kita lakukan gagal
2. Biasanya client tidak mendapatkan ip dari server
1. Koneksi internet yang terputus akan menyebabkan DHCP yang kita lakukan gagal
2. Biasanya client tidak mendapatkan ip dari server
3.6 Langkah – langkah kerja
1. Cara mengetest koneksi
jaringan
a) Bukalah command
prompt ( cmd ) dengan klik start
di pojok kiri layar komputer à Ketik cmd à Klik ok
b) ketik ip/alamat website
yang mau di ping, misal www.google.com bisa juga langsung tulis alamat IP google
8.8.8.8. kemudian Tampilannya seperti ini:
Gambar 4.1 Test Ping
c) lalu akan muncul tampilan seperti diatas. Jika tidak,
akan muncul bacaan Request timed out dan
unreachable maka dapat dipastikan
koneksi internet kita sedang tidak terhubung.
3.7 Mengecek IP dari device
Kita
bisa lakukan command line dari prompt DOS c:\> Bisa diperhatikan output dari “IPConfig/All” ini menunjukkan adanya DHCP enable=YES. Ini
berarti konfigurasi TCP/IP telah dikonfigurasi untuk menerima
IP address secara automatis dan jika DHCP server tersedia maka client
tersebut harusnya sudah bisa menerima konfigurasi IP address dari DHCP server.
Atau bisa di klik gambar komputer
di pojok kanan bawah dan pilih tab
Support, bisa diperhatikan jika sebuah komputer bisa menerima konfigurasi
dari DHCP server maka Connection status adalah “Address Type” = “Assigned by DHCP”
Gambar 4.2 NIC status
3.8 Pemacahan Masalah
1. Pastikan bahwa alamat IP server jatuh pada IP jaringan ID yang sama sebagai lingkup layanan
2. Pastikan ada hanya satu rute logis antara server dan remote klien
3. Pastikan tidak mengkonfigurasi beberapa server DHCP pada LAN yang sama dengan tumpang tindih cakupan
4. Pastikan juga koneksi internet stabil
1. Pastikan bahwa alamat IP server jatuh pada IP jaringan ID yang sama sebagai lingkup layanan
2. Pastikan ada hanya satu rute logis antara server dan remote klien
3. Pastikan tidak mengkonfigurasi beberapa server DHCP pada LAN yang sama dengan tumpang tindih cakupan
4. Pastikan juga koneksi internet stabil